agen live casino. Legenda Chelsea, Didier Drogba, menyumbangkan rumah sakitnya untuk merawat penderita virus Corona di negaranya, Pantai Gading. Hal itu mendapat pujian.
Dilansir dari The Sun, Didier Drogba mempunyai satu rumah sakit di Kota Abidjan, Pantai Gading. Rumah sakit tersebut sudah diresmikannya pada tahun 2016 silam. Drogba pun kini menyumbangkan rumah sakitnya itu menjadi pusat perawatan pasien pengidap virus Corona. Pihak pemerintah pun memujinya.
"Kami berterima kasih kepada Drogba untuk hadiah ini yang kami nilai sebagai tindakan patriotisme," kata Vincent Toh Bi Irie, Kepala Dewan Kota Abidjan.
Pengidap virus Corona di Pantai Gading sendiri kini sebanyak 574 orang dengan 85 orang pulih dan lima orang meninggal dunia.
Afrika Mau Dijadikan Kelinci Percobaan Corona, Drogba dan Eto'o Geram
Didier Drogba dan Samuel Eto'o marah betul soal wacana menjadikan Afrika sebagai tempat uji coba vaksin virus corona. Hal tersebut dianggap sebagai rasisme.
agen live casino ,Pandemi virus corona masih melanda hampir di seluruh dunia dan terus memakan korban. Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin untuk penyakit mematikan tersebut.
Dua dokter di Prancis, dr. Jean Paul Mira dan dr. Camille Locht, memiliki gagasan kontroversial terkait upaya pemberantasan penyakit mematikan itu. Keduanya ingin menjadikan Afrika sebagai tempat uji coba vaksin virus corona.
"Ini mungkin kontroversial, tetapi bukankah kita harus melakukan penelitian di Afrika di mana mereka tidak memiliki masker, perawatan, atau resusitasi? Ini hampir mirip dengan penelitian AIDS saat mereka menggunakan pelacur untuk menguji beberapa hal, karena mereka sangat terpapar dan tak melindungi diri sendiri," kata dr. Jean Paul Mira dalam sebuah acara televisi Prancis, dilansir dari AS. Idolasbobet Situs Judi Sbobet, Agen Live Casino & IDN Poker Online Terpercaya
"Anda benar, kami sedang memikirkan studi paralel di Afrika untuk menggunakan jenis pendekatan yang serupa dengan vaksin BCG Placebo. Saya pikir sudah ada permintaan untuk proposal tersebut, saya tak tahu apakah sudah tersedia atau belum, tetapi kami memikirkan itu dengan serius," dr. Camille Locht menimpali.
Sontak saja, pernyataan dua dokter tersebut menyebabkan pertentangan di Prancis dan di luar Negeri Menara Eiffel itu. Beberapa figur asal Afrika ikut angkat suara memprotes gagasan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar